Petualang Siber - Di kabupaten Lombok tengah, provinsi Nusa Tenggara Barat, terdapat desa unik bernama Sukerare. Selain menyuguhkan pemandangan alam khas pulau Lombok, desa ini juga memiliki tradisi menenun yang masih dipertahankan masyarakatnya secara turun temurun hingga saat ini.
Kain tenun memang menjadi daya tarik utama dari desa wisata ini. Kain tenun yang dihasilkan oleh para penenun setempat bukan sekedar keterampilan turun temurun saja, keterampilan ini juga berfungsi sebagai falsafah hidup dan bagian adat istiadat warga desa.
Sebagai contoh, setiap gadis Sukerare harus bisa menenun, jika tidak mereka tidak boleh menikah. Jika ada yang melanggar hal tersebut, maka keluarga dan mempelai yang bersangkutan harus menerima sanksi adat yakni membayar denda kepada seluruh penduduk desa. Sanksi tersebut berupa denda satu kilogram beras.
Sekilas, denda tersebut memang terdengar sepele, namun satu kilogram beras tersebut harus dibagikan kepada setiap kepala keluarga yang tinggal di desa itu. Karena mata pencaharian utama warga desa adalah bertani, dan kehidupan mereka cukup pas-pasan, maka hal tersebut dipandang memberatkan sehingga banyak keluarga yang memilih menghindari sanksi tersebut dengan cara mengajarkan kebiasaan menenun kepada anak gadis mereka sejak dini.
Sumber : http://www.lombokgeographic.com/2016/09/desa-tenun-sukarare.html
Belum ada tanggapan untuk "Desa Tenun Sukarare"
Post a Comment